Senin, 26 Oktober 2009

Sinonim, antonim, akronim, dan singkatan

Sinonim, antonim, homonim, homofon, homograf, akronim, dan singkatan




Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh:

  • binatang = fauna
  • bohong = dusta
  • haus = dahaga
  • pakaian = baju
  • bertemu = berjumpa

Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh:

  • keras x lembek
  • naik x turun
  • kaya x miskin
  • surga x neraka
  • laki-laki x perempuan
  • atas x bawah

Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon. Contoh:

  • Amplop (homofon)
    • Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop surat biasa)
    • Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)
  • Bisa (homofon)
    • Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
    • Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)
  • Masa dengan Massa (homograf)
  • Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
  • Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)
  • Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
    CONTOH : Pramuka, Posyandu, ABRI.

  • Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih.
    CONTOH : PLN, TNI, S.H., S,Pd.
  • Jumat, 09 Oktober 2009

    KATA DAN KALIMAT



    KATA, KALIMAT, DAN TULISAN



    KATA
    • Kata Benda : kata yang menyebutkan nama sesuatu yang berdiri sendiri atau yang dibendakan.
    Contoh : meja, mobil, buku, orang, harimau, pohon, dll
    • Kata Kerja : kata yang menyatakan tindakan atau prilaku.
    Contoh : membaca, menangis, bernyanyi, berlari, dll
    • Kata Sifat : (kata keadaan) kata yang menerangkan keadaan, sifat khusus atau watak suatu benda.
    Contoh : rumah baru, sangat kaya, termurah, tercantik, manis, pemalas, dll
    • Kata Keterangan : berfungsi sebagai keterangan pada kata yang bukan kata benda. Kata selain kata benda adalah kata kerja, kata keadaan, kata bilangan.
    Contoh : sedang, kemarin, sebentar lagi, nanti, sini, di rumah, di pasar, mahal, rendah buruk, dll
    • Kata Ganti : kata yang bertugas menggantikan kata benda yang telah disebut atau setidaknya telah dikenal.
    Contoh : engkau, aku, kami, kita, ia, dia, beliau, dll

    Bagan Jenis-jenis kata lebih lengkap KLIK DI SINI


    KALIMAT

    Jabatan dalam kalimat:
    • Subyek (S) : adalah bagian kalimat yang menjabat sebagai pokok pembicara/ pokok kalimat. Ciri-ciri subyek biasanya berupa kata benda yang dibendakan.
    Contoh : a. Andi memotong kue ulang tahunnya.
    b. Adik sedang tidur
    • Predikat (P) : (1) bertugas menjelaskan subyek dalam kalimat (2) berjenis kata kerja, benda, sifat, kata depan, kata bilangan atau kata ganti (3) menjadi jawaban pertanyaan mengapa, bagaimana, diapakan oleh subyek
    Contoh : a. Bapak mencuci mobil
    b. Paman membaca koran
    • Obyek (O) : adalah suatu kata dalam kalimat yang letaknya dibelakang predikat. Obyek bisa berupa kata benda atau kata ganti.
    1. Obyek Penderita : Obyek yang dikenai perbuatan
    Contoh : Rina membaca buku
    2. Obyek Pelaku : obyek yang melakukan perbuatan
    Contoh : Buku dibaca Rina

    Kalimat Langsung dan Tak Langsung:
    • Kalimat Langsung : adalah kalimat yang lansungdisampaikan oleh subyek sumbernya.
    Contoh : Pak Guru : ”Anak – anak, besok ada ulangan Bahasa Indonesia.”
    ”Kamu harus rajin belajar.” kata Ibu Lina
    • Kalimat Tak Langsung : kalimat yang tidak hasil disampaikan sumbernya. Dengan kata lain, kalimat dari sumber yang disampaikan oleh orang lain.
    Contoh : kata pak guru besok ada ulangan Bahasa Indonesia.
    Kata Ibu Lina aku harus rajin belajar.
    KALIMAT MAJEMUK

    Kalimat
    majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atao lebih. setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. jenis-jenis kalimat majemuk adalah :
    1. Kalimat Majemuk Setara
    2. Kalimat Majemuk Bertingkat
    3. Kalimat Majemuk Campuran
    4. Kalimat Majemuk Rapatan
    1. KALIMAT MAJEMUK SETARA
    yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat. berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni:
    • KMS Penghubung : menggunakan penghubung dan
    • KMS Penguat : menggunakan penghubung bahkan
    • KMS Pemilihan : menggunakan penghubung atau
    • KMS Berlawanan : menggunakan penghubung tetapi, sedangkan, melainkan.
    • KMS Urutan waktu : menggunakan kata penghubung kemudian, lalu, lantas
    2. KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
    yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. didalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat.
    Contoh : induk kalimat : kemarin ayah mencuci motor. selanjutnya kata kemarin yang menduduki pola keterangan, diperluas menjadi anak kalimat yang berbunyi : ketika matahari berada di ufuk timur.maka penggabungan induk dan anak kalimat berdasarkan kalimat di atas adalah
    1. Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. atau
    2. Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur.
    3. KALIMAT MAJEMUK CAMPURAN
    yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. sekurangnya terdiri dari tiga kalimat.
    contoh : Abdi bermain dengan Riyan, dan Tini membaca buku di perpustakaan, ketika gempa itu ketika gempa itu terjadi.

    Bagan kalimat mejemuk lebih jelas KLIK DI SINI

    MENULIS

    Bentuk – bentuk Tulisan :
    • Narasi : Tulisan yang berbentuk paparan (cerita) dan bersifat fiktif (khayalan) dan cerita biasa. Contoh : Novel dan cerpen.
    • Eksposisi : tulisan yang berbentuk paparan tetapi dilengkapi dengan data – data kesaksian seperti gambar, grafik, foto, dll sebagai penjelas informasi yang disampaikan.
    • Argumentasi : tulisan yang berisi gagasan yang bersifat pendapat dari penulis, dan berharap pembaca menerima pendapat tersebut dengan mempengaruhi dengan data-data yang lengkap dan logis.
    • Persuasi : adalah jenis tulisan yang disampaikan dengan cara tertentu secara ringkas, menarik dan berusaha mempengaruhi pembaca. Biasanya pembaca terhanyut bila membaca tulisan tersebut

    About This Blog

    Video Puisi

    VIDEO MUSIK

      © Blogger template 'Tranquility' by Ourblogtemplates.com 2008

    Back to TOP